A. Pengantar
Berdasarkan
sifatnya, sampah menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dikategorikan menjadi
sampah organik dan anorganik. Sampah organik, yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik, yaitu
sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah
plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Namun seiring
berjalannya waktu, sampah yang ada di bumi ini semakin lama semakin banyak dan
membanjiri lingkungan manusia baik itu dari sampah organik dan anorganik. Jika
sampah organik dapat mudah membusuk melalui proses alamiah, berbeda halnya
dengan sampah anorganik yang sulit terurai dan membutuhkan waktu lama untuk
menguraikanya sehingga dapat berakibat munculnya pencemaran terhadap lingkungan
akibat menggunungnya sampah. Akan tetapi, tidak selamanya keberadaan sampah
anorganik hanya akan merugikan kehidupan manusia. Karena jika didukung oleh
keinginan dan kreatifitas sampah anorganik ini dapat diolah atau didaur ulang
kembali sehingga dapat menjadi benda yang memiliki nilai guna bahkan nilai
jual.
Dan pola pikir
seperti ini, yaitu daur ulang sampah sebagai upaya untuk mengurangi dampak
negatif dari sampah ini dapat ditanamkan kepada peserta didik di Sekolah Dasar
untuk mengenalkan membiasakan perilaku mencintai lingkungan dan turut serta
dalam upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan sejak dini. Yang mana salah
satunya dapat dilakukan melalui kegiatan daur ulang sampah yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik agar berubah menjadi barang yang memiliki
nilai guna kembali.
B. Tujuan
·
Menanamkan jiwa dan perilaku peduli lingkungan kepada
peserta didik
·
Meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam membuat
hasil karya
·
Membiasakan perilaku turut serta mengatasi dampak
pencemaran lingkungan
C. Bahan dan Alat
·
Contoh sampah organik dan anorganik
·
Foto-foto benda hasil daur ulang sampah anorganik
·
Bekas kotak sepatu ukuran sedang
·
Sisa kain flanel berbagai warna
·
Gunting
·
Penggaris
·
Spidol
·
Solatip
·
Lem
·
Cutter
D. Waktu
2 x 35 menit
pada saat mata pelajaran PLH
E. Langkah
kegiatan
- Pendahuluan
o Berdoa dipimpin oleh ketua kelas
o Mengecek kehadiran, kesiapan peserta didik
dan mengecek kebersihan kelas.
o Mengulas sedikit materi pada pertemuan
sebelumnya
o Menyebutkan materi yang akan dipelajari
o Menjelaskan secara singkat langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
- Kegiatan Inti
· Pendidik meminta peserta didik duduk
secara berkelompok membentuk 6 kelompok sesuai dengan kelompok yang ditentukan
pada pertemuan sebelumnya
· Pendidik bertanya jawab dengan
peserta didik mengenai definisi sampah
· Pendidik menjelaskan kategori sampah
berdasarkan sifatnya, yaitu sampah organik dan anorganik
· Pendidik dan peserta didik bertanya
jawab mengenai contoh dari sampah organik dan anorganik
· Pendidik menunjukan contoh sampah organik dan anorganik kepada
peserta didik di depan kelas
· Pendidik menjelaskan mengenai sampah
anorganik yang dapat didaur ulang menjadi benda yang dapat bermanfaat kembali
beserta gambar benda hasil daur ulang sampah
· Setiap kelompok diminta untuk
menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kotak tissue dari daur ulang sampah yang
sudah diberitahu oleh pendidik pada pertemuan sebelumnya
· Peserta didik secara berkelompok
membuat kotak tissue dari olahan samapah sambil memperhatikan pendidik yang
mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan kotak tissue dari daur ulang
sampah dimana langkah pembuatan kotak
tissue dari daur ulang sampah adalah sebagai berikut:
1. Siapkan
bahan-bahan untuk membuat kotak tissue dari olah sampah, yang bahan dan alatnya
terdiri dari bekas kotak sepatu ukuran sedang, sisa kain flanel berbagai warna,
gunting, penggaris, lem, solatip, cutter dan spidol.
2. Setelah semua bahan siap,
pertama lubangi bagian tengah dari tutup kotak sepatu untuk celah mengambil
tissue dengan menggambarnya dengan
spidol terlebih dahulu, dengan ukuran disesuaikan seperti gambar di samping
3.
Potong bagian yang sudah digambar tadi menggunakan cutter
4. Ukur kotak sepatu menggunakan
penggaris, kemudian potong kain flanel untuk melapisi seluruh bagian dari kotak
sepatu sesuai ukuran dari kotak sepatu. Pemilihan warna kain flanel dapat
disesuaikan dengan selera masing-masing
5. Setelah kain flanel dipotong,
olesi kotak sepatu menggunakan lem untuk menempelkan kain flanel ke semua sisi
pada kotak sepatu.
6. Tempelkan kain flanel pada kotak sepatu yang sudah diolesi
lem. Untuk bagian tutup kotak sepatu, jangan lupa untuk melubangi bagian tengah
dari kain flanel agar ada celah untuk mengambil tissue
7. Setelah semua bagian luar
kotak sepatu ditutupi dengan kain flanel, tahap selanjutnya adalah menghias
bagian sisi dari kotak sepatu untuk lebih memperindah kotak tissue nya. Pertama
gambar terlebih dahulu polanya pada kain flanel. Pola dan warnanya dapat
disesuaikan dengan kreatifitas masing-masing
9.Tempelkan potongan kain flanel yang dipakai untuk menghias pada kotak sepatu yang sudah dilapisi kain flanel menggunakan lem
10.Jika semua proses sudah selesai, rapikan tempat
tissue dan pasangkan tutup dari kotak sepatu tersebut pada kotak sepatunya dan
taruh tissue di dalam wadah tissue yang sudah jadi
· Pendidik membimbing setiap kelompok membuat
hasil karyanya dan bekerjasama dalam proses pembuatan kotak tissue dari olahan
sampah
· Setelah semua kelompok selesai membuat hasil
karyanya, peserta didik dan pendidik merapikan kembali semua peralatan dan
sisa-sisa bahan serta sampah pada tempatnya
· Hasil karya setiap kelompok dikumpulkan kepada pendidik untuk
dinilai, setelah itu setiap kelompok diminta untuk menaruh hasil karyanya di
setiap kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Satu kotak tisue untuk setiap
kelasnya
- Penutup
· Pendidik bertanya kepada peserta didik mengenai
perasaannya membuat hasil karya dari olahan sampah
· Pendidik memberikan pesan moral
mengenai perilaku peduli lingkungan
· Peserta didik duduk kembali ke
bangku masing-masing dan bersiap-siap untuk pulang
· Peserta didik dan pendidik berdoa
sebelum pulang
F. Penegasan
Melalui kegiatan membuat kotak
tissue dari olahan sampah dapat menanamkan perilaku dan jiwa peduli lingkungan
kepada peserta didik sejak dini. Dimana melalui kegiatan tersebut juga dapat
membantu untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
banyaknya sampah di lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga dapat
meningkatkan kreatifitas peserta didik dengan membuat hasil karyanya sendiri
dan mengekspresikan apa yang ada di pikiran pada hasil karyanya. Dan juga
kegiatan ini dapat melatih peserta didik untuk bekerjasama dalam kelompok
karena kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
G. Evaluasi
1. Tes Kinerja
No
|
Nama Siswa
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
1.
|
||||
2.
|
||||
3.
|
||||
4.
|
||||
5.
|
Keterangan:
-
Aspek afektif dapat dicapai ketika peserta didik dapat
melakukan pengamatan atas keikutsertaan dalam berbagai kegiatan PLH
-
Aspek kognitif dapat tercapai ketika peserta didik dapat
memberikan penilaian terhadap alasan atau argumen yang diajukan peserta didik
dalam mengerjakan tugas individu atau kelompok
-
Aspek psikomotor dapat tecapai ketika peserta didik dapat
menlai atau mengamati perilaku kebiasaan hidup atau aktifitas sehari-hari di
dalam atau di luar kelas
A = Baik
sekali
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
2. Skala Sikap
No
|
Pernyataan
|
SS
|
RR
|
TS
|
1.
|
Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok
|
|||
2.
|
Mengobrol
saat guru menjelaskan
|
|||
3.
|
Selalu duduk
siap saat belajar dari masuk sampai pulang
|
|||
4.
|
Membuang
sampah pada kolong bangku teman
|
|||
5.
|
Menjaga
kebersihan meja sekolah
|
|||
6.
|
Selalu
memuji hasil karya orang lain
|
|||
7.
|
Menaruh vas
bunga di tiap meja siswa
|
|||
8.
|
Mencuci
tangan setelah membuat hasil karya
|
|||
9.
|
Tidak sopan
pada guru
|
|||
10.
|
Duduk di
atas meja
|
Keterangan:
SS = Sangat setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak
setuju